IPPEMRA Santuni Puluhan Yatim Piatu Korban Konflik

Oleh Unknown

Senin, 12 September 2011

Bagikan :

Tweet

Ketua IPPEMRA, Saiful Amri sedang menganalisis data saat pertemuan dengan elemen mahasiswa Aceh Timur.

Peudawa-Ikatan pemuda pelajar dan Mahasiswa Peudawa (IPPEMRA), menggelar buka puasa bersama dan menayantuni 75 yatim piatu korban konflik di Mesjid Peudawa, Aceh Timur, Kamis (20/8).

Buka Puasa Bersama yang digelar IPPEMRA, dihadiri dua ratus tokoh masyarat, tokoh agama dan mahasiswa setempat. Acara ini dimaksud Menjalin Silaturrahmi mahasiswa dengan masyarakat, serta yatim piatu. Agar kita bisa melihat lebih dalam sejauh mana perhatian Pemerintah dan lembaga donor lain sepeninggal orang tua mereka dalam konflik 32 silam kata sekretaris IPPEMRA, Ridwan Effendi saat kata sambutan.

Suntunan diserahkan langsung oleh seketaris Camat Peudawa, dan Pendiri IPPEMRA, Drs. Razali Usman. SE, yang disaksikan 200-san Tokoh masyarakat ulama dan mahasiswa Peudawa. Saiful Amri mengatakan, “bahwa esensi dari buka puasa bersama dan santunan anak yatim, untuk meningkatkan persaudaraan dan saling berbagi terhadap sesama ummat dibulan penuh berkah ini”. Semoga apa yang dilakukan Mahasiswa Peudawa kali ini memberikan manfaat bagi kita semua, terutama para anak yatim.

Yatim korban konflik yang mendapatkan santunan berasal dari 13 gampong dalam wilayah kecamatan Peudawa, yakni Gampong Kuta baro, Meunasah krueng, paya bili sa, paya bila dua, Paya dua, Blang kuta, Blang buket, Seuneubok teungoh, Asan ramphak, Matang Rayeuk, Alu itam dan Gampong Meunasah keude, ada tiga gampong lagi yang terdata, Gampong seuneubok peunteut, Buket kuta, dan Sama dua. Usai shalat magrib langsung kita antar ke rumah masing-masing oleh panitia.

Ketua IPPEMRA, Saiful Amri mengatakan, Mahasiswa dan elemen Sipil lainnya harus mengontrol keberlangsungan Pendidikan mereka," jangan Sampai Mereka terlantar sepeninggal orangtuanya dan bantuan yang menjadi hak yatim korban konflik juga harus kontrol agar tidak disalah gunakan oleh oknum tertentu, dan untuk kedepan dan seterusnya perhatian pemerintah terhadap Pendidikan mereka perlu ditingkatkan, khusunya pemerintah Aceh Timur”, untuk pendidikan kalau bisa digratistiskan sampai selasai Perguruan tinggi", Tutup Amri.