Mulai dari
Handphone (HP), warung internet (Warnet), sekolah, kampus, warung kopi, hingga
memiliki Wifi dan modem pribadi, khusus remaja yang berdomisili sekitar Banda
Aceh internet sudah menjadi bagian dari pergaulan dan hidup mereka. Bisa
dipastikan 95 persen remaja Banda Aceh tidak lagi gagap teknologi (gaptek),
pasalnya internet sudah dikenal mereka mulai dari keluarga, teman main,
sekolah, hingga kampus.
.Mereka yang
belum memiliki HP yang bisa akses internet, biasanya remaja Kuta Raja memilih
warnet untuk bersosialisasi dengan teman, maupun mencari dan membuat tugas
sekolah atau Tugas kampus. Yang kondisi ekonominya mapan akan memilih Laptop,
aipet, dan dilengkapi dengan modem, ini akan memudahkan mereka memakses
informasi dari tempat mana saja.
Akhir-akhir
ini warung kopi menjadi pilihan remaja untuk mengakses berbagai informasi,
siang maupun malam, warkop tetap dipenuhi para Ciber. Jejaring Sosial dan Game
online juga menjadi pilihan anak baru gedek (abg), remaja, bahkan sampai yang
sudah berkeluarga sekaliipun. Game lain yang ramai diminati para Ciber adalah Poker,
Jejaring sosial, jenis game ini menjadi pilihan para ciber diwarkop - warkop,
90% pumuda main poker dan meng akses Face book, twitter, dan jenis Jejaring
Sosial lain, selebihnya baru mereka yang mengakses informasi lain. Hal itu
dibisa dilihat tiap warkop yang memiliki fasilitas WiFi.
Wifi
menjadi andalan para pemilik warkop daerah Aceh, khusus Banda Aceh fasilitas
ini digunakan untuk meningkatkan daya jual dagangannya. Mereka para Ciber biasanya ngopi ketempat ada Fasilitas WiFi. Seperti Black Bean Coffe. Warkop yang terletak di
Ie Masen Kayee Adang, Ulee Kareeng, Banda Aceh itu terbilang ramai setiap malamnya, meski letaknya agak jauh dari jalan protokol dan pusat keramaian.
Yang menarik
sebagian besar pengunjungnya adalah remaja ber umur 20-an.
Internet
memang telah lama merambah wilayah Aceh, tapi tidak seluruh masyarakat Provinsi
paling ujung pulau sumatra ini bisa mengakses internet, mulai karena Gaptek,
sampai tidak tersedianya jaringan Dunia Maya tersebut. Lokop misalnya, wilayah pedalaman
perlak, Aceh Timur itu ampai saat ini
belum menmiliki jaringan internet, jangankan internet, sinyal hp pun sering kolep. Hal serupa juga dirasakan
penduduk pendalam beberpa kabupaten lain, Beutong, gunong kong, pedalaman nagan
raya, buloh seuma dan bakongan, pedalaman aceh selatan, pedalam kabupaten
Simeulu, dan pedalaman kabupaten wilayah tengah aceh yang sampai hari ini masih
belum mengenal dunia maya.
Sejauh ini
belum ada kebijakan baik oleh Pemerintah Aceh, maupun pemerintah kabupaten
tersebut mengenai pengadaan jaringan internet untuk seluruh sekolah daerah
pedalaman. Hal ini dianggap penting untu menunjang pengetahuan peserta didik,
baik dalam meng akses informasi maupun cara menggunakan teknologi dengan baik
dan benar. Apalagi sekarang ada mata pelajaran Ilmu Komputer diisetiap sekolah.
Jangan sampai putra putri Aceh jadi Gaptek, dan tertinggal dari dunia
teknologi informasi.
0 Komentar untuk "Banyak Warga Pedalaman Aceh Belum Kenal Internet"