pasang

Gampoeng Jawa kawasan Ekonomi Sampah


Saban hari puluhan pencari nafkah memasuki Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) Kota Banda Aceh yang terletak di Gampoeng Jawa, mulai dari yang Gaek hingga yang belia. Rata-rata mereka yang menjadi pemulung adalah pendatang dan warga miskin yang tinggal disekitaran kota, derasnya persiangan kerja, ditambah harga barang yang terus meroket, membuat mereka harus menjadi pemulung, demi sesuap nasi.


Memang sampah telah membuka lapangan pekerjaan baru, yang mampu menampung ribuan orang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Barang bekas yang tidak dipakai itu telah membuka mata rantai perekonomian masyarakat di disetiap negara, tak terkecuali Indonesia. Milyaran uang berputar di sektor sampah tiap harinya, itu takaran satu kota saja, bayangkan satu provinsi dan gabungkan satu negara, pasti perputaran uang yang besar itu bisa menarik hati para pengangguran Untuk terjun ke bisnis sampah.

Hingga sekarang tidak sedikit orang yang sukses di bisnis sampah. Terutama yang memanfaatkan bahan bekas untuk industri kreatif, membuat pupuk kompos, membuat kerajinan tangan,pakan ternak, wadah alternatif, hingga untuk bahan dasar pembuatan batako.

Sampah pada dasarnya di bagi dua, yaitu organik dan anorganik.Nah sampah yang di TPA Banda Aceh itu  umumnya adalah sampah campuran, mulai dari plastik bekas, sayuran busuk, sisi makanan, sisa potongan ikan dan ayam dari pasar, dan  sampah rumah tangga yang pada dasarnya sudah diseleksi oleh tim baret kuning, alias pekerjaan dari dinas kebersihan setempat, mereka memindahkan sampah yang bernilai jual tinggi, seperti karton, besi, dan lainnya. Gampoeng Jawa selain menjadi TPA juga terdapat tempat pembeli barang bekas, jadi transaksi ekonomi sampah bisa langsung di Gampoeng tersebut.

Sulawesi misalnya, masyarakat disana sudah mengenal Bank Sampah, dimana sampah bisa ditukar dengan kebutuhan barang kebutuhan pokok, seperti beras, telur, minyak goreng, dll. Namun di Aceh belum ada, padahal keberadaan Bank Sampah sangat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, selain mendapatkan kebutuhan sandang juga dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan dengan mengumpulkan sampah. Bank Sampah selanjutnya mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan produk kreatif  yang nilai transaksinya  mencapai puluhan Milyar Rupiah perbulan, lumayan besar kan guy. Memanfaatkan barang bekas dapat mengubah masalah menjadi berkah, seperti yang dilakukan oleh Hj. Asmiyati dari Tangerang ini http://www.ampl.or.id/digilib/read/88-sampah-yang-membawa-berkah-di-tangan-bu-haji/48470

Ayo manfaatkan barang bekas dan tetap buang sampah pada tempatnya. Semoga bermanfaat.  Berikut hasil produksi dari sampah.







Tag : Berita Aceh
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Gampoeng Jawa kawasan Ekonomi Sampah"

Back To Top