pasang

Duh, Darussalam Macet dan Polusi

Mulai dari jembatan Lamnyong abu bercampur asap kenderaan bermotor yang merangkak itu mengotori udara hingga Tungkop, Aceh Besar, Jumat 18 september.


Padatnya kendaraan bermotor menuju kota pelajar itu membuat hidung susah bernafas ditambah abu pinggir jalan dan bekas material yang jatuh dari kenderaan pengangkut batu, serta material pelebaran jalan sekitar Darussalam, Rukoh, hingga Tungkop, membuat udara dikawasan tersebut kotor.

Seharusnya Pemerintah Kota Banda Aceh atau pihak pelaksana proyek jalan tersebut menyiram jalan setiap hari agar kadar debu di udara berkurang.

Seperti biasa jalan menuju dua kampus ternama di Serambi mekah ini memang sering macet, dikarenakan volume kenderaan arah kota Banda Aceh menuju Unsyiah, UIN Ar-Raniry, dan beberapa kampus sekitar Darussalam tiap tahun semakin bertambah. Padahal ruas jalan masih tetap seperti dulu, alias tidak ada pelebaran yang signifikan, alhasil kemacetan hampir tiap pagi, siang, dan jam sibuk lainnya tak dapat dihindari.

Jalur alternatif melalui Jembatan Alue Naga masih sedikit digunakan oleh mahasiswa dari arah jalan Daod Beureueh itu, dikarenakan tidak ada polisi yang mengarahkan nya di bundaran Simpang Mesra. Sehingga kenderaan menumpuk disekitar Pustaka Wilayah hingga simpang empat depan Gedung Gelanggang Mahasiswa Unsyiah.

Pagi tadi hanya satu polisi dari Polsek Syiah kuala yang mengatur lalu lintas di simpang empat itu. Seharusnya polisi lalu lintas tiap pagi siaga di titik rawan macet yaitu di sekitar tugu Kopelma Darussalam dan bundaran Rukoh.
Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Duh, Darussalam Macet dan Polusi"

Back To Top